Tirta Mahakam Resources Alih Fokus ke Bisnis Angkutan Laut
Posted by: Zeinal Wujud | 26-09-2025 15:24 WIB | 110 views
Tirta Mahakam Resources alihkan bisnis dari kayu lapis ke angkutan laut, fokus pada komoditas batubara dan bauksit untuk dorong pertumbuhan berkelanjutan.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT), perusahaan publik yang dikenal sebagai produsen kayu lapis sejak 1981, kini resmi mengalihkan fokus bisnisnya ke sektor angkutan laut dalam negeri. Langkah strategis ini menjadi titik balik penting dalam perjalanan perusahaan untuk membangun fondasi bisnis yang lebih berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Baca juga:
- Filosofi Kayu dan Komitmen Hijau, Strategi Mowilex Jaga Posisi Premium
- itel Beberkan Target Pasar Produk Terbaru S26 Ultra dan Kesiapan 5G di Indonesia
Direktur PT Tirta Mahakam Resources Tbk, Pohan Wijaya Po, menjelaskan bahwa transformasi ini merupakan upaya memperkuat keberlangsungan usaha di tengah dinamika industri. Ia menegaskan, perubahan arah bisnis ini telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 25 September 2025.
Untuk memastikan langkah ini layak dijalankan, perusahaan menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Iskandar dan Rekan. Dalam kajiannya, KJPP menyatakan rencana perubahan kegiatan usaha tersebut layak secara pasar, teknis, manajemen, maupun finansial.
Persetujuan ini membuka jalan bagi TIRT untuk kembali menjalankan aktivitas operasional setelah sebelumnya menghentikan kegiatan di sektor lamanya. “Dengan telah diperolehnya persetujuan RUPSLB, Perseroan akan segera mengoperasikan armada kapal untuk menyediakan jasa angkutan laut atas barang komoditas sumber daya alam, terutama batubara dan bauksit,” ujar Pohan Wijaya.
Sebagai langkah awal transformasi, TIRT akan mengakuisisi 20 unit kapal tugboat dan barge dengan nilai total Rp162 miliar (belum termasuk PPN). Seluruh kapal dalam kondisi siap beroperasi dan akan menjadi aset utama perusahaan dalam memasuki bisnis angkutan laut tanpa jeda waktu panjang.
Pendanaan akuisisi kapal ini akan berasal dari fasilitas pinjaman hingga Rp200 miliar yang diberikan oleh pemegang saham pengendali, PT Harita Jayaraya (HJR). Dari total dana tersebut, Rp180 miliar dialokasikan untuk pembelian kapal dan Rp20 miliar untuk modal kerja perusahaan.
Pohan menilai langkah ini menjadi momentum penting untuk mengokohkan posisi TIRT di industri pelayaran nasional. “Transformasi ini menjadi momentum baru bagi TIRT. Prospek industri pelayaran nasional masih menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan angkutan laut baik komoditas sumber daya alam maupun lainnya termasuk batubara dan bauksit. Didukung pengalaman Grup lebih dari 15 tahun di bidang pelayaran, kami yakin TIRT mampu bersaing dan tumbuh secara berkelanjutan,” katanya.
Selain perubahan fokus bisnis, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Tham Arvin Setyanto sebagai Presiden Direktur baru yang akan menjabat hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2027.
Baca juga:
- Toyota Astra Motor Siapkan Mobil Hybrid Terjangkau untuk Pasar RI
- PT Dosni Roha Logistik Diduga Raup Rp108 Miliar dari Kasus Bansos
Transformasi ini menjadi tonggak sejarah baru bagi TIRT yang kini berkomitmen menjalankan model bisnis berorientasi pertumbuhan jangka panjang. “Kami berkomitmen menjalankan operasional agar kelangsungan usaha Perseroan dapat terjaga sekaligus memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemegang saham,” tutup Pohan.