Geza Febriandi, Menumbuhkan Kepemimpinan dengan Ketekunan dan Ketulusan
Muhammad Geza Febriandi, Marketing Head itel Indonesia, berbagi perjalanan karier, kepemimpinan, dan nilai hidup yang ia pegang.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Dalam dunia bisnis yang dinamis, keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya ditentukan oleh strategi, tetapi juga ketekunan, keyakinan, dan ketulusan hati. Hal inilah yang diyakini Muhammad Geza Febriandi, Marketing Head of itel Indonesia, yang menapaki perjalanan panjang hingga menduduki posisi strategis saat ini.
Baca juga:
- Lydia Tjahaja: Kepemimpinan Adaptif di Tengah Dinamika Industri Kesehatan
- Frecy Ferry Daswaty, Sosok Pemimpin Kolaboratif dan Growth Mindset
Dalam wawancara bersama INFOBRAND.ID, Geza mengungkapkan bahwa perjalanan kariernya dibangun atas fondasi konsistensi. “Kenapa saya bisa sampai sejauh ini karena adanya ketekunan. Ketekunan sama yakin. Lu harus berani, dan lu (harus) tulus. Kerja setengah hati, kalau lu mau hasilnya bagus, gak akan bisa bagus. So, kenapa aku bisa sampai sini, tentunya berkat dukungan partner… Tapi, di dalam diri itu kita harus mempunyai keyakinan dulu, sama lu berani coba dan berani salah,” ujarnya setelah suksesnya acara launching produk baru itel.
Kepemimpinan dengan Tanggung Jawab
Mengelola tim di perusahaan multinasional menuntut pendekatan yang fleksibel. Bagi Geza, kepemimpinan bukan soal kontrol ketat, melainkan menumbuhkan rasa kepemilikan. “Pendekatan saya santai. Kerja boleh di mana aja, kita bebasin, yang penting punya tanggung jawab. Karena yang saya tanemin di tim kita selalu tanggung jawabnya. Ini brand kita, ini kerjaan kita, ini rumah kita. Jadinya temen-temen juga secara automatically akan ownership,” jelasnya.
Prinsip kepemimpinan tersebut membuat tim di itel memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap merek yang mereka kelola. Hal inilah yang menurutnya menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam bersaing di pasar teknologi Indonesia.
Visi dan Ambisi Geza
Ketika ditanya mengenai visi besar ke depan, Geza menjawab dengan nada bercanda. “Sebenarnya kalau untuk ngomongin visi besarnya mungkin saya ingin sekali menjadi our next boss, maybe… Nah, kalau bisa jadi seperti bos saya dong tentunya,” ungkapnya sambil tertawa.
Meski sederhana, pernyataan ini menggambarkan ambisinya untuk terus berkembang dan menyiapkan diri menghadapi tantangan baru.
Semua Bisa Jadi Tantangan
Bagi Geza, setiap tantangan harus dilihat secara serius, sekecil apa pun bentuknya. “Kalau ngomongin tantangan terbesar sebenarnya sih gak ada ya, sejujurnya. Maksudnya adalah kenapa saya bilang gak ada, semua tantangan menurut saya itu besar. Gak ada yang gampang hidup di dunia ini. We have to, if you wanna achieve something, you have to work as best as you can,” katanya.
Ia menambahkan, bahkan rutinitas sederhana seperti berangkat ke kantor bisa menjadi tantangan jika dipandang dari kacamata tanggung jawab.
Jadilah Jujur
Geza menegaskan bahwa kejujuran adalah nilai utama yang selalu ia pegang dalam bekerja. “Pertama adalah be honest. Be honest, lu tahu apa yang elu lakuin, lu tahu mana yang salah, mana yang benar. Berani ungkapin… untuk dalam kesuksesan apalagi diri sendiri ya, pakai hati, selesai. Saya kerja pakai hati. Semua ini (di itel) memang teman-teman saya,” tegasnya.
Baca juga:
- Eva Arisuci Rudjito, Pemimpin Kolaboratif di Balik Transformasi Cussons Baby
- Harwindra Yoga, Arsitek Digital Campina yang Menyatukan Teknologi dan Empati
Bagi generasi muda yang tengah meniti karier, pesan Geza sederhana namun relevan: bekerja dengan hati, jujur pada diri sendiri, dan berani menghadapi tantangan. Baginya, kunci sukses bukan sekadar strategi bisnis, melainkan juga integritas personal dan komitmen untuk terus belajar.