Dari Djarum ke Kopi Tubruk Gadjah: Langkah Diversifikasi Robert Budi Hartono

INFOBRAND.ID, Jakarta - Nama Robert Budi Hartono sudah lama melekat di benak masyarakat sebagai sosok di balik kejayaan PT Djarum dan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Namun, di balik gemerlap bisnis rokok yang membesarkannya, ada kisah transformasi yang menarik: langkah strategis Grup Djarum melebarkan sayap ke sektor fast moving consumer goods (FMCG), sebuah sektor yang kini menjadi pilar baru bisnis keluarga Hartono.

Perjalanan bisnis Robert bermula dari Djarum, merek rokok kretek yang dibangun sang ayah, Oei Wie Gwan, pada 1951. Di tangan Robert dan sang kakak, Michael Bambang Hartono, Djarum berkembang pesat, tak hanya mendominasi pasar rokok dalam negeri, tetapi juga merambah ekspor dan lini bisnis baru. Perbankan lewat penguasaan saham di BCA, teknologi lewat Polytron, properti dan hiburan seperti Grand Indonesia dan Mola, hingga investasi digital seperti Blibli dan Tiket.com—semuanya menjadi bagian dari konglomerasi yang terus bertumbuh.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

• Penjualan Polytron Fox 500 Tetap Kuat Meski Tanpa Subsidi
• BCA Dukung Rehabilitasi Rumah Dinas TNI AD Lewat Dana CSR

Menurut Forbes, kekayaan bersih Robert Budi Hartono mencapai sekitar US$21 miliar, menempatkannya di posisi tiga besar orang terkaya Indonesia. Namun, di luar angka fantastis tersebut, strategi diversifikasi bisnisnya patut dicermati sebagai contoh keberanian dan kejelian membaca pasar.

Menembus Pasar Konsumen: Lahirnya Savoria Group

sumber: Savoria Group

Menyadari bahwa sektor rokok menghadapi tantangan regulasi dan perubahan gaya hidup, Grup Djarum memutuskan masuk ke sektor FMCG melalui Savoria Group. Inisiatif ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat portofolio dan memperluas sumber pendapatan.

IKLAN INFOBRAND.ID

Savoria Group membawahi berbagai brand consumer goods seperti:

• PT Prima Top Boga: bakery dengan produk seperti 5DAYS dan Bonchef.
• PT Savoria Kreasi Rasa: snack dan permen, termasuk brand legendaris Fox's dan Krizzi.
• PT Global Dairi Alami: produsen susu MilkLife.
• PT Sumber Kopi Prima: pemegang merek kopi instan Caffino dan Kopi Tubruk Gadjah.

Tak hanya memproduksi, Djarum juga memperkuat distribusi melalui PT Gonusa Prima, memastikan setiap produk bisa menjangkau pasar ritel modern maupun tradisional di seluruh Indonesia.

Kopi Tubruk Gadjah: Simbol Transformasi dan Inovasi

IKLAN INFOBRAND.ID

Salah satu produk yang mencuri perhatian adalah Kopi Tubruk Gadjah, yang diluncurkan pada 2018. Produk ini menghadirkan kopi tubruk autentik dalam format instan—memadukan kepraktisan dengan rasa dan aroma yang akrab di lidah masyarakat Indonesia.

Diproduksi di fasilitas modern di Kudus dan Mojokerto, Kopi Tubruk Gadjah telah merambah pasar lokal dan ekspor. Keberhasilannya menunjukkan bahwa Grup Djarum tidak sekadar "coba-coba" di sektor FMCG, melainkan serius membangun brand yang mampu bersaing dengan pemain lama seperti Nestlé dan Mayora.

Langkah Robert Budi Hartono dalam membangun lini FMCG merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang disusun dengan cermat. Grup Djarum memanfaatkan kekuatan jaringan distribusi yang luas serta pengalaman membangun brand untuk memastikan produk-produk seperti Kopi Tubruk Gadjah bisa diterima pasar dengan baik.

Diversifikasi ini tak hanya mengurangi ketergantungan pada industri rokok, tetapi juga membuka peluang ekspansi ke pasar global dengan menghadirkan produk lokal berkualitas yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Dari rokok hingga kopi, dari properti hingga teknologi—Robert Budi Hartono menunjukkan bahwa bisnis harus selalu berevolusi. Kisah Grup Djarum dan Kopi Tubruk Gadjah menjadi bukti bahwa inovasi, keberanian membaca peluang, serta kemampuan membangun brand adalah kunci keberhasilan jangka panjang.

Baca juga:

• Kopi Tubruk Gadjah, Andalan Grup Djarum di Pasar FMCG
• Konsumsi Kopi di Indonesia: Generasi Muda Pilih Good Day Sebagai Favorit

Bagi pelaku bisnis maupun wirausaha, perjalanan ini bisa menjadi inspirasi untuk terus membuka peluang baru dan tidak ragu mendiversifikasi usaha demi masa depan yang lebih kokoh dan berkelanjutan.